BAB 11 & 12
Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian tertutup Sederhana dan
pertumbuhan Ekonomi
1.
Analisis pendapatan nasional dengan perekonomian
tertutup sederhana dua sektor
Dalam perekonomian tertutup
sederhana yang melakukan kegiatan ekonomi ada 2 sektor, yaitu:
a.
Rumah tangga/keluarga, pengeluaran dari sektor
ini disebut pengeluaran konsumsi atau consumption expenditure.
b.
Perusahaan/produsen/business sector, pengeluaran
dari sektor ini disebut pengeluaran investasi atau investment expenditure.
Dalam perekonomian ini,
pengeluaran masyarakat seluruhnya meliputi pengeluaran untuk konsumsi rumah
tangga dan untuk investasi. Jadi pengeluaran masyarakat seluruhnya tersebut
merupakan pendapatannya.
2.
Model Analisis dengan Variabel Investasi,
Tabungan
Variabel
investasi merupakan variabel exogen, yaitu variabel yang besarnya ditentukan di
luar model (dianggap tetap). Investasi atau pembentukan modal dalam analisis
pendapatan nasional adalah:
a.
Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas
barang-barang modal dan pembelanjaan untuk mendirikan industri-industri.
b.
Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan
tempat-tempat tinggal.
c.
Pertambahan dalam nilai persediaan bahan mentah,
barang setengah jadi dan barang jadi.
d. Namun
dalam masalah ini definisi yang terpeting adalah seluruh nilai pembeliaan para
pengusaha atas barang-barang modal dan pembelanjaan untuk mendirikan industri.
Besar
kecilnya tingkat investasi ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat bunga.
Semakin tinggi tingkat bunga, maka semakin menurun tingkat investasinya,
sebaliknya semakin rendah tingkat bunga, maka semakin besar tingkat
investasinya.
3.
Angka Pengganda
Angka pengganda atau multiplier
adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan
nasional. Jika angka pengganda tersebut mempunyai angka yang tinggi, maka
perubahan yang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi angka terhadap
tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan
pendapatan nasional itu ditunjukkan oleh suatu angka pelipat yang disebut
dengan koefisien multiplier.
4.
Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan
Pengangguran
Pertumbuhan
ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan
mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara
tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat
kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan.
Inflasi adalah
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebih-nya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah
proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya,
tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi
adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses
kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling
pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan
peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab
meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang
paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Pengangguran
atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerap-nya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Kelangkaan
produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan
secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan dapat
menimbulkan inflasi. Hal itu merupakan kekurang efektifan dari pertumbuhan
ekonomi. Sehingga secara tidak langsung besar kemungkinan terjadinya
pengangguran. Jadi pertumbuhan ekonomi yang sedikit dapat menyebabkan
terjadinya inflasi, dan akibat dari inflasi itu sendiri adalah pengangguran di
mana-mana.
Sumber :
http//wartawarga.gunadarma.ac.id/…/tou-2-analisis-pendapatan-nasional
http//lintasberita.com/Nasional/…/analisis-pendapatan-nasional-untuk
http//pt.scribd.com/yikhsan…/88226070-Perekonomian-tertutup-sederhana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar