RFID
(Radio Frequency Identification) atau Identifikasi
Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana
yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data
jarak jauh. Label, kartu atau chip RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang
atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan
untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID terdiri atas
mikrochip silikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga,
sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.
Ø Teknologi aktif chip,
dimana chip tersebut diberi tenaga dengan menggunakan battery dan daya yang
dibutuhkan sangat kecil, sehingga dari chip yang menggunakan battery tersebut
dapat bertahan cukup lama (sampai battery habis). Kelebihan daripada aktif chip
adalah jarak jangkauan untuk alat pembacaan data dapat membaca data yang
terdapat didalam chip dari jarak yang cukup jauh, namun kelemahannya adalah
ukuran akan menjadi besar karena terdapat battery tambahan.
Ø Teknologi pasif chip,
dimana chip ini tidak menggunakan tenaga battery (sumber energi diambil dari
freq yang dipancarkan oleh alat pemancar, dimana sistem kerjanya sama dengan
lampu pada handphone yang menyala jika terdapat panggilan masuk), sehingga chip
tersebut dapat diperggunakan selama-lamanya. Namun, kelemahan dari chip tipe
ini adalah jarak jangkauan untuk alat pembaca data dapat membaca data yang
terdapat didalam chip hanya berjarak beberapa cm. Untuk meningkatkan jarak baca
pada chip tipe ini adalah dengan menambahkan antena external pada chip RFID
tersebut.
Chip RFID memiliki
bentuk yang unik, dimana ukurannya sangat kecil, sehingga mudah untuk di
tanamkan diberbagai tempat seperti misalnya mata uang us dolar untuk edisi
terbaru telah menggunakan RFID, transaksi pembayaran di Singapore dengan
menggunakan kartu yang berisikan RFID, dll. Didalam membangun sistem yang
berbasis RFID dibutuhkan perlengkapan seperti:
Ø Sebuah
chip RFID telah dimasukkan informasi berupa no seri (atau data tertentu sesuai
dengan keinginan untuk jenis RFID R/W atau no seri acak yang telah secara otomatis
diisikan oleh pabrik pembuat RFID), dimana chip tersebut akan bekerja pada freq
tertentu yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat (terdapat beberapa standard
freq untuk RFID sebagai contoh 125-134 kHz, 13.56 MHz, 2.45 GHz, 5.8 GHz dan
masih banyak lagi)
Ø Alat
pembaca yang dapat memancarkan gelombang freq tertentu sesuai dengan kartu yang
akan diggunakan, dimana alat pembaca tersebut juga berfungsi sebagai alat
penerima informasi yang terkirim dari chip yang memiliki data.
Ø Komputer
atau microkontroller yang berfungsi menggolah data input dari user.
Pada dasarnya chip RFID
berperan sama dengan dengan Barcode, magnetik, smart card, punchcard, kode/no
rekening pada buku check, label, dll. Adapun
cara kerja daripada RFID yaitu:
Ø Sebuah
alat pembaca RFID akan selalu memancarkan signal / freq tertentu secara
terus-menerus sampai terdapat sebuah chip RFID menerima signal tersebut pada
jarak jangkauan tertentu tergantung dengan antena yang terpasang.
Ø Sebuah
chip RFID melintasi area dari pembaca RFID tersebut, dimana chip tersebut akan
secara otomatis aktif jika freq yang dipancarkan sesuai dengan freq yang di set
didalam chip RFID tersebut yaitu membalas dengan cara mengirimkan data yang
terdapat didalamnya.
Ø Alat
pembaca yang menggirimkan freq tersebut akan menerima data yang dikirimkan oleh
chip RFID, lalu melanjutkan data tersebut ke komputer/microkontroller untuk
diolah.
Ø Jika
data yang terkirim tersebut sesuai dengan yang diinginkan, maka akan dilakukan
sesuai sesuai dengan keinginan. Sebagai contoh membuka pintu, mengabsen, dll.
Adapun
kelebihan daripada RFID dibandingkan alat-alat yang sejenis yaitu :
- Data
yang dapat ditampung lebih banyak daripada alat bantu lainnya (kurang
lebih 2000 byte)
- Ukuran
sangat kecil (untuk jenis pasif RFID) sehingga mudah ditanamkan
dimana-mana
- Bentuk
dan design yang flexibel sehingga sangat mudah untuk dipakai diberbagai
tempat dan kegunaan karena chip RFID dapat dibuat dari tinta khusus.
- Pembacaan
informasi sangat mudah, karena bentuk dan bidang tidak mempengaruhi
pembacaan, seperti sering terjadi pada barcode, magnetik dll.
- Jarak
pembacaan yang flexibel bergantung pada antena dan jenis chip RFID yang
digunakan. Seperti contoh autopayment pada jalan tol, penghitungan stok
pada ban berjalan, access gate.
- Kecepatan
dalam pembacaan data.
Kelemahan
daripada teknologi RFID :
- Akan
terjadi kekacauan informasi jika terdapat lebih daripada 1 chip RFID
melalui 1 alat pembaca secara bersamaan, karena akan terjadinya tabrakkan
informasi yang diterima oleh pembaca (kendala ini dapat terselesaikan oleh
kemampuan akan kecepatan penerimaan data sehingga chip RFID yang masuk
belakangan akan dianggap sebagai data yang berikutnya).
- Jika
terdapat freq overlap (dua freq dari pembaca berada dalam satu area) dapat
memberikan informasi data yang salah pada komputer/pengolah data sehingga
tingkat akuransi akan berkurang (permasalahan ini dipecahkan dengan cara
pengimplementasian alat diteksi tabrakan freq atau menata peletakan area
pembacaan sehingga dapat menghindari tabrakan).
- Gangguan
akan terjadi jika terdapat freq lain yang dipancarkan oleh peralatan
lainnya yang bukan diperuntukkan untuk RFID, sehingga chip akan merespon
freq tersebut (freq Wifi, handphone, radio pemancar, dll).
- Privasi
seseorang akan secara otomatis menjadi berkurang, karena siapa saja dapat
membaca informasi dari diri seseorang dari jarak jauh selama orang
tersebut memiliki alat pembaca, sebagai contoh seseorang dapat membaca
jumlah uang yang dimiliki orang lain didalam dompetnya.
Konsep
dan perencanaan pengimplementasian RFID dimasa sekarang dan akan datang:
- Pada
sebuah gedung apartment telah menggunakan smart tag (RFID sekarang)
sebagai penganti kunci akses menuju gerbang apt, lift (lantai yang dapat
diakses dibatasi), tempat fasilitas.
- Pada
masa yang akan datang setiap manusia akan ditanamkan chip RFID sebagai
pengganti kartu pengenal, dimana didalam chip tersebut akan tersimpan
informasi mengenai orang tersebut dan jenis chip yang akan ditanamkan
adalah jenis aktif chip. Sebagai prototype project chip tersebut telah
diuji cobakan pada binatang peliharaan (seperti kucing, anjing dimana pada
saat binatang tersebut ditemukan dijalanan akan diketahui pemilik dari
binatang tersebut), pada tahanan khusus Amerika (penganti no tahan yang
ditato pada tangan tahanan).
- Prototype
smart home telah dibuat, dimana seluruh pintu rumah, lampu dan
perlengkapan lainnya akan secara otomatis merespon orang yang memiliki
chip tersebut dan mengaktifkan segala sesuatu sesuai dengan karakter dari
orang tersebut.
- Sebagai
Smart Tag pada passport sehingga birokrasi pada imigrasi dapat
diminimalisasi (teknologi ini telah diterapkan di Malaysia, yaitu
dibandara internasional terdapat ruang imigrasi khusus bagi warga
Malaysia, dimana seseorang masuk kedalam ruangan tersebut, menaruh passport
pada sebuah kotak kecil, dan menindai sidik jari, jika orang tersebut
merupakan orang yang benar, maka pintu menuju ruang keberangkatan akan
secara otomatis terbuka dan data tentang keberangkatan akan tercatat
secara otomatis, jika tidak maka pintu masuk sebelumnya terbuka dan orang
tersebut keluar dari ruangan tersebut. Segala aktifitas dari orang-orang
yang terdapat didalam ruangan tersebut akan di awasi dari ruangan lainnya
oleh seorang petugas imigrasi melalui monitor). Namun teknologi RFID pada
passport ini telah membawa masalah disalah satu negara eropa.
- Dimasa
yang akan datang, pelebelan pada seluruh produk kebutuhan sehari-hari
(seperti sampoo, sabun, makanan) akan dialihkan dari teknologi barcode
menuju RFID sehingga dapat dikombinasikan dengan teknologi pembayaran yang
berbasis RFID, dimana seseorang yang berbelanja di supermarket tidak perlu
antri berlama-lama ria di counter kasir, karena seluruh barang belanjaan
akan diditeksi secara otomatis oleh gate check out dan pemotongan rekening
pada rekening yang terdaftar pada chip pembayaran secara otomatis.
Kebijakan penggunaan
RFID yang masih mengalami kontroversi. Ada empat alasan sehubungan privasi
dalam penggunaan RFID, yaitu:
- Pembeli
suatu barang (yang dilengkapi RFID tag) tidak akan tahu keberadaan dari
RFID tag atau bahkan tidak dapat untuk melepasnya.
- RFID
tag dapat dibaca oleh pihak lain dalam jarak yang jauh tanpa sepengetahuan
pemiliknya.
- Jika
suatu barang yang mengandung RFID tag Anda beli dengan menggunakan kartu
kredit, maka akan sangat mungkin untuk mengasosiasikan ID tersebut dengan
identitas si pembeli.
- EPCglobal
sedang membuat suatu standar untuk memberikan suatu ID yang unik secara
global dan ini dikhawatirkan akan menimbulkan masalah privasi dan juga
masih belum begitu perlu untuk beberapa aplikasi.
Kesimpulan
Kemungkinan RFID
diperlukan untuk kepentingan organisasi-organisasi, baik perusahaan maupun agen
pemerintah untuk melakukan pemantauan yang cepat dan tepat dengan memanfaatkan
teknologi RFID melahirkan benturan kepentingan dengan masyarakat atau konsumen.
Kemudahan yang diperoleh oleh perusahaan maupun agen pemerintah tersebut tidak
jarang menjadi ancaman terhadap privasi bagi berbagai pihak. Masalah privasi
yang diangkat sebagai isu pada pada pemanfaatan sistem RFID secara garis besar
meliputi pentingnya pemberian informasi tentang pemakaian teknologi RFID,
pelacakan (tracking), pengembangan profil (profilng), dan pemakaian sekunder
terhadap informasi hasil scanning dengan RFID. Dua hal yang menjadi kekuatiran
utama bagi konsumen dan masyarakat adalah pelacakan tersembunyi (clandestine
tracking) dan pengumpulan data secara diam-diam (clandestine inventorying).
Kedua hal tersebut sangat dimungkinkan karena tag RFID tidak pernah memberitahu
pemilik atau pembawanya dalam responnya terhadap interogasi dari reader. Bentuk
ancaman yang diakibatkan oleh hal-hal tersebut antara lain kehilangan
anonimitas dan tersebarnya data pribadi yang seharusnya dijaga kerahasiaannya
yang tidak jarang dapat mengakibatkan berkurang atau bahkan hilangnya daya
terima pihak lain terhadap yang bersangkutan.
Saran
Saran untuk RFID adalah
seperti yang kita ketahui diatas, dengan munculnya RFID banyak terjadi pro dan
kontra. Bagi sebagian yang tidak setuju dengan RFID, lihatlah pentingnya RFID
untuk memperlancar proses bisnis dalam masyarakat dalam hal keamanan terhadap
tindakan kriminal, selain dari itu keamanan dari RFID harus ditingkatkan lebih
maksimal agar dapat menjaga proses bisnis yang sedang berjalan tetap aman. Teknologi
RFID kemungkinan bisa diterapkan di Negara Indonesia jika kepedulian masyarakat
yang ingin memajukan negaranya agar tidak tertinggal oleh Negara lain. Dan pemerintah
harus ikut serta dalam penerapan teknologi ini dengan cara melakukan
sosialisasi tentang teknologi tersebut ke masyarakat yang masih awam dengan
teknologi RFID.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/RFID
http://herman.gubukopensource.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar