Kamis, 25 April 2013

Teori Organisasi Umum 2 Bab V


BAB  5
PERILAKU PRODUSEN

I.          Produsen dan fungsi produksi
a.       Produsen
1.       Pengertian
Orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual dan dipasarkan. Dalam memasarkan barang – barang dagang dan juga jasanya biasanya produsen menawarkan harga yang relatif lebih murah karena prudusen merupakan agen – agen langsung yang banyak dicari oleh orang – orang khususnya para pedagang untuk membeli barang dagangan yang nanti akan mereka jual kembali tetapi dengan harga yang relatif lebih mahal.
2.       Bentuk atau wujud dari Produsen
-          Orang perorangan yakni setiap individu yang melakukan kegiatan usahanya secara  seorang diri.
-          Badan usaha, yakni kumpulan individu yang secara bersama-sama melakukan kegiatan usaha
b.      Produksi
1.       Pengertian
Produksi adalah proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat terdiri dari barang atau jasa yang di gunakan dalam proses produksi, dan output adalang barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi. Jadi produksi tidak harus berarti suatu proses mengubah barang lain, seperti halnya dalam suatu pabrik. Jadi jasa pengangkut atau pengiriman dan penyimpanan barang juga ,merupakan suatu contoh dari proses produksi karena keduanya menambah nilai.

2.       Fungsi Produksi
Pada umumnya ekonomi menggunakan fungsi produksi untuk menggambarkan hubungan antara input dan output. Fungsi produksi menunjukan berapa banyak jumlah maksimum output yang dapat di produksi apabila sejumlah input yang tertentu di pergunakan pada proses produksi. Jadi fungsi produksi adalah fungsi yangmenunjukan hubungan antara tingkat output dan tingkat penggunaan input-input. Fungsi ini menunjukan landasan teknis dari darinsuatu proses produksi,di sebut landasan teknis karena hanya menunjukan hubungan fisik antara input dan output, yang dapat di tuliskan sebagai berikut:
Ini menunjukan bahwa besar kecilnya output tergantung pada besar kecilnya input. Missal dalam produksi tersebut hanya di perlukan 2 macam factor produksi (input) yaitu tenaga kerja (L) dan modal (K), maka penulisan fungsi produksi dapat dalam bentuk

Bentuk umum produksi apabila menggunakan input adalah sebagai berikut:
-          Dimana xi adalah jumlah input yang di gunakan oleh tiap jenis input.
-          Tujuan merumuiskann kegiatan produksi ke dalam suatu fungsi produksi ialah agar dapat mempelajari bagimana bentuk dan besarnya perubahan output manakala jumlah inpu-inputnya di tambah atau di kurangi.
-          Di tinjau dari sudut pandang prinsip ekonomi, dapat di tetapkan berapa jumlah produksi yang dapat di maksimalkan laba atau meminimalkan biaya.
-          Output dan input di bedakan menjadi input variable dan input tetap.
-          Input variable adalah input yang jumlahnya berubah ubah jika jumlah output di tambah atau di kurangi (bahan baku, material), sedangkan input tetap ialah input byang jumlahnya tidak berubah, walaupun jumlah outputnya berubah (bangunan, mesin-mesintenaga kerja tetap).
-          Ada empat konsep dasar yang perlu di kenal lebih dahulu sebelum pembahasan fungsi produksi lebih lanjut, total prodak (TP), Average Produk (AP), Marginal Prodak (MP),dan Elastisitas Output. Total prodak (TP) adalash jumlah output yang di hasilkan dari dari sejumlah input yang diproses , average Product (AP) adalah jumlah output rata-rata per unit binput, sedangkan Marginal Product(MP) adalah besarnya tambahan output karena input di tambah satu unit
-          Elastisitas output adalah koefesien yang menyatakan besarnya perubahabn output relatif terhadap perubahan input.
3.       Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
-       Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
-     Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
-     Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.

Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode
Economic Production Quantity (EPQ): Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut . Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya. Penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
-     Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
-     Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).

Ketika biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari :
-           Biaya mesin-mesin menganggur
-           Biaya persiapan tenaga kerja langsung
-          Biaya scheduling
-          Biaya ekspedisi dan sebagainya.
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
-     Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
-     Biaya modal (opportunity cost of capital)
-     Biaya keusangan
-     Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
-     Biaya asuransi persediaan
-     Biaya pajak persediaan
-     Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
-     Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan. Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.

4.       Least Cost Combination
Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan 2 input variabel dengan tingakat output tertentu atau Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.
Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)
Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah. Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.

Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isocost)
Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang tersedia dan harga masing-masing factor produksi/input.

Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.
PKK + PLL ≤ C atau
PKK + PLL = C

Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination).Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar